SINTESIS PROTEIN
Disusun untuk memenuhi tugas Kehidupan Tingkat Sel
Oleh
:
Mayang
Indrawati (13030654051)
Pendidikan
IPA B 2013
UNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2015
“SINTESIS
PROTEIN”
A. Protein
Kita
pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya “protein”. Dari jaman kita
masih di Sekolah Dasar, kita pasti sudah mengenal apa itu protein, dan apa saja
fungsi protein bagi tubuh kita. Dan sekarang, mari kita bahas lagi tentang apa
itu protein dan bagaimana sintesis protein itu terjadi di dalam tubuh kita.
Kita ulas
lagi dari awal. Apa pengertian protein itu? Protein adalah bagian dari sel makhluk hidup dan
merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air.
Protein biasa kita kenal sebagai suatu zat yang berperan dalam membangun tubuh
dan menggantikan sel-sel tubuh yang rusak. Protein banyak terdapat pada makanan
seperti kacang-kacangan, daging, susu ataupun telur. Kekurangan zat ini juga
berakibat sangat fatal bagi tubuh manusia. Salah satu contoh penyakit yang
disebabkan karena kekurangan protein adalah busung lapar. Protein juga disebut
dengan rantai polipeptida. Mengapa? Karena merupakan suatu zat yang dibangun
dari rantai asam amino yang membentuk suatu struktur yang dinamakan rantai
polipeptida. Asam amino adalah dasar penyusunan rantai polipeptida yang berasal
dari DNA dan RNA.
B.
Sintesis
Protein
Sintesis
protein diprogram oleh DNA. Selama proses ini DNA akan diubah menjadi RNA yang
kemudian ditranslasikan menjadi protein di ribosom. Sintesis protein membentuk protein dari sel-sel yang semula
individu. Yang terlibat dalam proses ini adalah DNA dan RNA. Enzim yang berada
di dalam inti sel pada bagian DNA membuka terlebih dahulu sesaat sebelum RNA
dibuat.
C.
Mekanisme
Sintesis Protein
Seperti yang telah kita ketahui
sebelumnya, bahwa DNA menentukan sifat makhluk hidup. DNA menentukan urutan
asam amino di setiap protein yang disintesis. Dalam proses tersebut diperlukan
20 macam asam amino, mRNA dan tRNA sebagai pelaksana sintesis serta memerlukan ATP
sebagai sumber energy. Sintesis dimulai dari replikasi DNA yang biasanya dikenal
dengan DNA sense atau DNA template yang kemudian diterjemahkan oleh RNA. Untuk
lebih rincinya bisa dilihat pada gambar dan penjelasan di bawah ini:
Penjelasan
:
Rantai double helix DNA diputus oleh RNA polymerase. Proses ini membagi DNA
menjadi 2 yaitu DNA Sense (Template) dan DNA Anti Sense. DNA Sense
diterjemahkan oleh kodon-kodon yang terdapat pada RNA messenger. Proses ini
terjadi di sitoplasma. Polaritas dari rantai DNA ditunjukkan dengan sebutan ujung 5`
dan ujung 3`. Arah pembacaan basa nukleotida dari ujung 5` menuju ujung 3`.
Secara garis besar, mekanisme sintesis
protein ada 2 tahapan. Yaitu transkripsi dan translasi.
1.
Transkripsi
Seperti namanya, transkripsi merupakan proses
pencetakan atau penulisan ulang DNA ke dalam mRNA. Transkripsi ini terjadi di
dalam nucleus. Pada tahapan ini, setiap basa nitrogen DNA dikodekan ke dalam
basa nitrogen RNA. Misalnya, jika urutan basa nitrogen DNA adalah ACC AAA CCG
AGT, maka urutan mRNA hasil transkripsi adalah UGG UUU GGC UCA. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Pada
tahap translasi ini terdapat 3 sub-tahap. Yaitu Inisasi, elongasi dan
terminasi.
a.
Inisiasi (Permulaan)
Inisiasi
diawali dengan melekatnya enzim RNA polimerase pada pita DNA di titik awal.
Pita DNA akan terbuka, sehingga basa nitrogen pada pita tersebut menjadi bebas.
Basa nitrogen pada salah satu pita tersebut akan menjadi cetakan mRNA. Enzim
RNA polimerase mulai menyintesis RNA dari titik awal pita.
b. Elongasi
(Pemanjangan)
Enzim RNA polimerase akan terus membentuk mRNA
hingga terbentuk pita mRNA. Pita mRNA ini akan terus memanjang. Oleh karena
itu, tahap ini disebut tahap elongasi atau tahap pemanjangan.
c. Terminasi
(Pengakhiran)
Proses transkripsi akan
berhenti setelah sampai pada terminator. Fungsi dari terminator sendiri adalah
menghentikan transkripsi (kodon stop). Setelah proses
penterjemahan selesai, maka serangkaian mRNA akan keluar menuju sitoplasma. Di
dalam sitoplasma, mRNA akan segera ditangkap oleh ribosom, yang kemudian akan
berlanjut pada proses translasi.
2.
Translasi
Translasi adalah proses pengkodean ulang
rantai mRNA oleh tRNA sesuai dengan kode pasangan basanya masing-masing. Proses
ini terjadi pada ribosom. Setelah proses translasi terjadi, maka proses
selanjutnya adalah mensintesis anti kodon mRNA dan tRNA yang akan melakukan
sintesa asam amino dengan pasangan dari kode masing-masing. Pada tahap
translasi ini terdapat 3 sub-tahap. Yaitu Inisasi, elongasi dan terminasi.
a.
Inisiasi
(Permulaan)
Ribosom kecil mengikatkan
diri pada mRNA dan tRNA. Ribosom melekat pada salah satu ujung mRNA. Di dekat
pelekatan tersebut terdapat kodon start AUG. Kodon ini membawa kode untuk
membentuk asam amino metionin dan memberikan sinyal dimulainya proses tanslasi.
b.
Elongasi
(Pemanjangan)
Selanjutnya
terbentuk asam – asam amino yang berikatan dengan metionin. Molekul rRNA dari
ribosom subunit besar berfungsi sebagai enzim. Enzim itu lalu mengkatalis
pembentukkan ikatan pepida yang menghubungkan polipeptida ke asam amino yang
dibawa tRNA. Setelah itu, tRNA keluar dari ribosom. Ribosom dan mRNA bergerak
dengan arah yang sama, kodon demi kodon. Peristiwa ini belangsung sampai
terbentuk polipeptida.
c.
Terminasi
(Pengakhiran)
Elongasi akan berhenti setelah ribosom
mencapai kodon stop. Basa kodon stop yaitu UAA, UAG, atau UGA. Kodon stop
bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi. Selanjutnya, polipeptida
yang terbentuk lepas ribosom.
Tabel
Insiasi, Elongasi, dan Terminasi pada Tahap Transkripsi dan Translasi
Perbedaan Sel
Prokariotik dan Sel Eukariotik pada Proses Transkripsi dan Transalasi.
Ø Padas
sel prokariotik, tahap transkripsi dan translasi berada di sitoplasma, karen
tidak mempunya inti.
Ø Padas
el eukarioti, tahap transkripsi berada di inti sel, dan tahap translasi berada
di sitoplasma.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar